Komitmen Bupati Rokan Hulu Anton,ST.,MM Menjaga Ketahanan Pangan Benar-benar Nyata

ROKAN HULU — Komitmen Bupati Rokan Hulu (Rohul), Anton ST, MM, dalam menjaga ketahanan pangan daerah benar-benar nyata. Rabu (30/04/2025), Bupati Anton memimpin langsung Rapat Koordinasi Lintas Sektor terkait perlindungan lahan pertanian dan sistem irigasi, yang digelar di Rumah Dinas Bupati.

Rapat tersebut menjadi langkah awal serius Pemkab Rohul menuju swasembada pangan lokal, sekaligus mendukung visi besar Asta Cita Pemerintahan Prabowo–Gibran.

Turut hadir para pimpinan OPD strategis, perwakilan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III, camat, penyuluh pertanian, serta tokoh masyarakat desa penghasil padi yang selama ini mengandalkan irigasi Osaka di Kecamatan Rambah Samo.

Dalam arahannya, Bupati Anton menyoroti maraknya alih fungsi lahan sawah menjadi kebun kelapa sawit. Ia menegaskan agar tidak ada lagi izin perubahan fungsi lahan ke depan.

“Sawah adalah masa depan pangan kita. Jangan lagi ada izin alih fungsi. Kita akan data ulang luas sawah per orang di setiap desa. Petani harus kembali jadi kekuatan utama daerah,” tegas Anton.

Langkah ini akan diikuti dengan penyesuaian jumlah penyuluh pertanian, agar pendampingan kepada petani lebih efektif. Anton menekankan pentingnya peran penyuluh dalam mengatur pola tanam dan manajemen irigasi.

“Kalau irigasi dibangun, penggunaannya harus diatur dengan sistem buka-tutup yang tepat. Penyuluh harus hadir di tengah-tengah petani, bukan hanya di kantor,” ujarnya.

Selain itu, Bupati Anton juga menyoroti pentingnya pengelolaan irigasi Osaka yang selama ini berada di bawah kewenangan provinsi. Ia menugaskan Dinas PUPR untuk mengupayakan agar pengelolaan irigasi dapat dialihkan ke pemerintah daerah, demi kelancaran pasokan air ke sawah.

“Air adalah nyawa pertanian. Kita ingin kelola langsung agar aliran ke sawah tidak tersendat. Koordinasi dengan provinsi dan pusat harus segera dilakukan,” tegasnya lagi.

Menutup rapat, Bupati Anton menyampaikan mimpi besarnya: menjadikan petani padi di Rokan Hulu memiliki pendapatan setara petani sawit. Ia mengajak seluruh elemen untuk berinovasi dan bergerak bersama menuju swasembada pangan daerah.

“Kalau petani sawah bisa sejahtera, kita tidak perlu lagi bergantung dari luar. Ini perjuangan kita bersama. Mulai hari ini, kita jaga sawah, kita jaga masa depan,” pungkasnya penuh semangat. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *